Kamis, 27 Desember 2012

Game Tetris Sebagai Terapi Pasca Trauma

Siapa sih yang nggak kenal game "Tetris". Sebuah video game yang aktif melibatkan gerak, berputar dan disusun guna menciptakan bentuk garis horizontal blok tanpa sela. Nama tetris berasal dari kata "Tetra", yang artinya empat. mengapa? Karena jumlah balok pada masing-masing bangun terdiri dari empat balok. Game ini diciptakan oleh ilmuwan Rusia, Alexe Patjinov pada tahun 1984. Hingga saat ini tetris masih digemari oleh semua golongan usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia. 

Tidak hanya menarik dan menyenangkan saat bermain game tetris ini ada pula dampak positifnya. Menurut penelitian dari Universitas Oxford (Inggris) bahwa tetris mampu mengurangi kenangan yang menyakitkan terkait dengan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan kecemasan yang dapat mempengaruhi mereka yang telah mengalami peristiwa yang traumatis psikologis.

Sebuah penelitian yang melibatkan 40 sukarelawan berhasil membuktikan pernyataan tersebut. Ke-40 orang tersebut dibagi menjadi dua grup. 20 orang hanya bertindak sebagai penonton game, sedangkan 20 lainnya  masuk ke dalam grup yang memainkan game tersebut selamat 40 menit.

"Grup pemain game tetris terbukti memiliki sindrom trauma yang berkurang dibandingkan grup yang hanya menonton saja. Pasalnya, game tersebut mampu mengacak memori seseorang melalui warna blok dan suara pendukung yang terdapat dalam game tersebut," kata peneliti dari Univesitas Oxford.

Game tetris ini mampu menyentuh psikologi seseorang melalui tiga cara. Pertama adalah kemampuan sensorik dan motorik yang masing-masing dapat diubah sedemikian rupa karena adanya pergantian kejadian yang di alami seseorang dalam setiap kehidupannya. Kedua adalah terbatasnya memori yang dimiliki seseorang sehingga sangat mudah 'menindih' sebuah memori dalam otak dengan peristiwa-peristiwa baru dalam hidup. Ketiga, yaitu adanya jeda waktu yang dapat terisi dalam memori seseorang untuk dijadikan tempat menyimpan memori baru yang terjadi. 

(akh/plosone)

0 komentar:

Posting Komentar