Real Madrid berhasil kembali menunjukkan kelasnya dengan mengalahkan musuh bebuyutannya Barcelona Pada Leg 2 Semifinal Copa Del Rey Spanyol dalam Laga bertajuk El Clasico dengn skor yang cukup meyakinkan bagaimanakah jalannya pertandingan berikut ulasannya.
Dalam pertandingan Real Madrid vs Barcelona, Jordi Roura yang menjadi arsitek tuan rumah, kembali memasang skuad terbaiknya: Andres Iniesta diletakkan sebagai penyerang sayap bersama Pedro Rodriguez untuk menemani Lionel Messi. Sementara itu, Jose Mourinho meletakkan Raphael Varane sebagai pendamping Sergio Ramos di depan gawang Diego Lopez dalam duel Barca vs Real Madrid. Selebihnya, Gonzalo Higuian-lah yang dipasang sebagai penyerang tunggal di depan trio Cristiano Ronaldo-Mesut Ozil-Angel Di Maria.
Barcelona yang tertinggal, terus menguasai bola. Persentasenya bahkan mencapai angka 70%. Namun, secara keseluruhan umpan pendek dari kaki ke kaki mereka teredam. Kesempatan ada pada Lionel Messi dengan tendangan bebasnya di menit 38. Namun, bola yang ditembakkan King Leo masih melebar tipis di sudut kanan gawang Diego Lopez.
Meskipun Barca dominan, sepanjang babak pertama Real Madrid yang lebih punya taring untuk mengancam tuan rumah. Hal ini tak terlepas dari kinerja para bek Los Blancos yang persentase keberhasilan tacklenya lebih tinggi. Celah yang ditinggalkan para pemain Barca yang terlalu memburu gol juga menjadi titik lemah klub Catalan.
Paruh kedua, dominasi Barca tetap tinggi. Namun, ketika para pemain Real Madrid berkumpul di kotak penalti untuk membatasi peluang pasukan Camp Nou dalam menembak, membuat frustrasi menjalar. Setelah tembakan Sergio Busquets dimentahkan Diego Lopez di menit 51, upaya Cesc Fabregas merebound bola, melayang.
Ketika Barcelona keasyikan menyerang, pertahanan mereka bocor lagi. Pergerakan Angel Di Maria di menit 57 berakhir dengan sepakannya. Memang Pinto berhasil mengeblok bola dengan kakinya. Namun, ada Cristiano Ronaldo yang mengontrol dengan dada, dan dengan dingin membuat Real Madrid menaklukkan Camp Nou.
Barcelona semakin tenggelam ketika Raphael Varane sukses menanduk bola tendangan sudut di menit 68. Mimpi meraih final kedua berturut-turut hilang seiring dengan terlalu mudah kedodorannya bek tuan rumah. Gol hiburan Barca didapatkan Jordi Alba dua menit jelang bubaran setelah menyelesaikan umpan Andres Iniensta.
Sementara Barcelona mengucapkan selamat tinggal untuk Copa del Rey, Jose Mourinho bisa jadi membuktikan ucapannya: ia tak akan melewatkan satu musim pun tanpa gelar. Kini, Real Madrid tak hanya bisa menjadi juara Piala Raja. Peluang menyabet gelar Liga Champions juga terbuka lebar. Bahkan Barca yang terancam cuma meraih gelar La Liga.
Barcelona (4-3-3): Pinto; Alves, Puyol, Pique, Alba; Xavi, Busquets, Fabregas (David Villa ’59); Pedro (Tello ’71), Messi, Iniesta
Real Madrid (4-2-3-1): Lopez; Arbeloa, Ramos, Varane, Coentrao; Alonso (Essien ’82), Khedira; Di Maria, Ozil (Pepe ’78), Ronaldo; Higuain (Callejon ’71)
Barcelona yang tertinggal, terus menguasai bola. Persentasenya bahkan mencapai angka 70%. Namun, secara keseluruhan umpan pendek dari kaki ke kaki mereka teredam. Kesempatan ada pada Lionel Messi dengan tendangan bebasnya di menit 38. Namun, bola yang ditembakkan King Leo masih melebar tipis di sudut kanan gawang Diego Lopez.
Meskipun Barca dominan, sepanjang babak pertama Real Madrid yang lebih punya taring untuk mengancam tuan rumah. Hal ini tak terlepas dari kinerja para bek Los Blancos yang persentase keberhasilan tacklenya lebih tinggi. Celah yang ditinggalkan para pemain Barca yang terlalu memburu gol juga menjadi titik lemah klub Catalan.
Paruh kedua, dominasi Barca tetap tinggi. Namun, ketika para pemain Real Madrid berkumpul di kotak penalti untuk membatasi peluang pasukan Camp Nou dalam menembak, membuat frustrasi menjalar. Setelah tembakan Sergio Busquets dimentahkan Diego Lopez di menit 51, upaya Cesc Fabregas merebound bola, melayang.
Ketika Barcelona keasyikan menyerang, pertahanan mereka bocor lagi. Pergerakan Angel Di Maria di menit 57 berakhir dengan sepakannya. Memang Pinto berhasil mengeblok bola dengan kakinya. Namun, ada Cristiano Ronaldo yang mengontrol dengan dada, dan dengan dingin membuat Real Madrid menaklukkan Camp Nou.
Barcelona semakin tenggelam ketika Raphael Varane sukses menanduk bola tendangan sudut di menit 68. Mimpi meraih final kedua berturut-turut hilang seiring dengan terlalu mudah kedodorannya bek tuan rumah. Gol hiburan Barca didapatkan Jordi Alba dua menit jelang bubaran setelah menyelesaikan umpan Andres Iniensta.
Sementara Barcelona mengucapkan selamat tinggal untuk Copa del Rey, Jose Mourinho bisa jadi membuktikan ucapannya: ia tak akan melewatkan satu musim pun tanpa gelar. Kini, Real Madrid tak hanya bisa menjadi juara Piala Raja. Peluang menyabet gelar Liga Champions juga terbuka lebar. Bahkan Barca yang terancam cuma meraih gelar La Liga.
Barcelona (4-3-3): Pinto; Alves, Puyol, Pique, Alba; Xavi, Busquets, Fabregas (David Villa ’59); Pedro (Tello ’71), Messi, Iniesta
Real Madrid (4-2-3-1): Lopez; Arbeloa, Ramos, Varane, Coentrao; Alonso (Essien ’82), Khedira; Di Maria, Ozil (Pepe ’78), Ronaldo; Higuain (Callejon ’71)
0 komentar:
Posting Komentar